Isyarat Awal Musim
Angin malam awal musim menyentuh reranting
daun luruh satu per satu
burung gagak terbang rendah lindap di hati kering
bulan pucat menyergap melipat kelam
Angin malam awal musim berdesir di hati
hujan berderai menetes-netes membumi
sampaikan salam pada tanah rekah menanggung luka
yang tak berakar menggantung menahan dukalara
Angin awal musim berkirim isyarat
lengkapi tanda-tanda jalan nadi penuh kelokan
dengan taburan bunga doa di tiap persimpangan
kerna alam siap mengantarmu ke akhirat.
(antologi puisi progo 2)
Satu
jiwamu bersemayam di kalbuku
nafasmu menghangati paru-paruku
darahmu mengalir di darahku
mulutku tak hentihenti berseru
menyebut namamu
"Subhanallah Subhanallah..."
semuanya
menyatu
(antologi puisi progo 2)
Nyanyian Ladang Tembakau
di lereng gunung tanah kering coklat muda
ladang ladang tembakau lagu harapan mengirama
beraneka semilir angin menerpa sempurna
bersama matahari pagi bersemayam di dada
senandung harapan menggema disana
dinyanyikan gadisgadis gunung entah ke siapa
di sela-sela daun tembakau entah petik keberapa
wajahnya penuh rona matahari
di ladang tembakau kunikmati kidung harapan gadis-gadis lugu
dipetik jejaka tampan pujaan hati
setelah musim petik daun tembakau usai.
(antologi puisi progo 2)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar