Halaman

Jumat, 16 Desember 2011

Sebuah refleksi



TENTANG TOPENG


                TOPENG? Bentuknya bermacam-macam, mulai topeng beneran (ada wujudnya), juga topeng tak berwujud. Kalau topeng beneran dipakai untuk menghibur orang terutama bagi anak-anak kecil. Seorang anak kecil pesti melonjak-lonjang kegirangan jika ada seseorang memakai topeng lucu. Dapat juga menangis ketakutan Karena topeng yang dikenakan mengerikan bentuknya. Yang ini tak menjadi masalah.

                  Berbeda topeng tak berwujud. Manusia yang memakai topeng ini senantiasa memburu manusia lain demi keuntungan pribadi atau keuntungan organisasi. Ia tak menghibur. Keberadaannya justru cenderung menyusahkan orang lain. Buaiannya merdu. Suaranya teramat indah dan sangat manis di telinga. Tapi di balik itu mempunyai maksud tersembunyi.

              YA! Kita harus waspada terhadap manusia-manusia topeng semacam ini. Masalahnya, saat-saat sekarang, banyak bermunculan manusia seperti ini. Ia senantiasa memburu mangsa, terutama  orang-orang yang sedang lemah imannya, tak sadar sepenuhnya pada daya nalarnya lantaran tengah dirundung sesuatu yang membuat dirinya bingung. Biasanya manusia topeng dengan dalih bermacam-macam serta bersenjata rayuan maut menawarkan jasa. Pada hal mereka adalah penipu, pemeras, pecundang yang bertopeng intelektual. Telah banyak contoh orang-orang yang tertipu oleh manusia yang memakai topeng tak berwujud.

              NAH,NAH! Kita yang normal harus berhati-hati sebelum melangkah. Jangan dulu percaya pada (katanya) dewa penolong yang memakai topeng tak berwujud. Jangan seperti anak kecil yang teramat suka pada topeng. Jika anak kecil, mereka tak sampai berpikir wajah siapa yang berada di balik topeng. Pokoknya yang terbetik di dalam pikiran seorang anak kecil adalah hal yang lucu-lucu, ngeri kemudian tertawa atau menangis. Bukankah kita telah dewasa?

(ah ini hanyalah renungan yang perlu jadi bahan pemenungan)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar